recycled

"Aku ingin menikmati secangkir kopi di serambi depan rumah kita, ditemani embun dan dedaunan hijau, bersama pangeran hati,,,yah,,kamu tentunya..."

Nggak kerasa perjalanan study saya udah ampe tingkat akhir, rasanya baru kemaren ribet daftar, nanya gono gini ngurus kesano kemari (karena biasanya kalo masalah administrasi gitu ada yang mendampingi saya dan sekarang untuk kali pertama saya menanganinya sendirian*udah gede kan???#manyyuuunn).

Nggak kerasa juga perjalanan benci(yang akhirnya benar-benar cinta..*PLOOK..) ke cebong udah memasuki usia 3 tahun. Perjalanan yang akhirnya saya banyak belajar dan menjadikan saya seperti sekarang. Kejadian demi kejadian membuat saya semakin dewasa itu kata teman dekat saya.
Suatu hari dia bilang
Temen : "Lo berubah sejak jadian sama cebong"
Saya : "Berubah?? kaya catwomen apa super girl or supermie gitu??"#Antusias
Temen : "Aggghhrrrr...."#Keluar tanduk.
Saya : "Terus apa dong?"#Tampang bloon.
Temen : "Maksud gue lo beda, cara ngomong sama sikap lo itu, pokoknya beda. Lebih dewasa aja, tapi kalo gue liat cebong emang sikapnya dewasa, tapi sayang oneng lo kayanya permanen."#Hammmer
"OWWhhh...#berkaca-kaca.
"Masa sih???"#Tampang jaim nahan kentut.

Cebong pernah bilang yang bisa menilai diri kita dan perubahan didiri kita ya orang lain.Dan sekarang kamu dah liatkan perubahannya kan?. tapi masih banyak PR wat kamu.

Setelah saya bertapa dua hari dua malam(halah..) ternyata ada benarnya. Saya yang emosian, egois, ceroboh, kekanakan, panikan(bukan panuan ya,,,jammkan!). Saya memang masih seperti itu tapi mungkin kadarnya sudah mulai berkurang :)
Dia mengajarkan saya akan kesabaran,ketulusan, dan rasa peka terhadap sesama.

Saya bersyukur menemukan orang sepertinya.
Diapun sama katanya dia sudah mulai rajin Sholat,menngaji dan mengingat Tuhan.
Penyeimbang. Mungkin kami begitu.Kita tularkan kelebihan dan kita redamkan kekurangan.

Ada hal lain yang membuat saya acukan jempol(kaki)hihihi dan ingin mengacak-acak palanya yang krisis rambut itu hihihi...

Suatu hari.
Teman-teman sedang sibuk dengan HP baru mereka, Hape pintar ituloh...
Mereka seperti orang autis setengah gila. Mereka asik saja tampa peduli ada saya disini. Helllooo!!!!
Temen :"Makanya mi beli dong,, biar bisa BBMan seru..."
Saya :#nyengir kuda.
Temen :#Kembali autis.
Entah apa yang saya pikirkan. Saya ingin pula...
Tabungan saya cukup dan kebetulan rekan kerja menawarkan hape pintar itu. Saya sudah pernah sebelumnya menyinggung soal ini ke cebong. Dia bilang "NGAAK BOLEH". Tapi apa salahnya mencoba lagi.
Saya :"Ka ..(itu panggilan saya pada cebong).."
Ceobng :"Kenapa?"
Saya :"Pengen beli bb.."
Cebong :"Masih berminat juga???Aku tanya, buat apa sih gunanya??nambah-nambahin pengeluaran kamu aja. Kalo kata aku jangan ya jangan."
Saya :#ngedumel dalam hati"Duit-duit gue, Gue tetap akan beli.
Tapi ada hal lain yang terjadi, saudara saya perlu uang dan saya paling tidak bisa jika ada di bilang nggak ada. okeh. batal. Sayapun tidak lagi membahas masalah itu.

Dihari lain saya kembali tergoda lagi karena teman dan sekaligus akan menjadi rekan kerja saya beli hape pintar. Ennn tergiur again.
Untuk ketiga kalinya saya bicara dan jawabannya tetap sama. TIDAK!

Kemaren saya belanja. Entah karena kegirangan saya jadi gelap mata. Alhasil saya kena ocehan lagi.
"Banyak banget belanjanya?"
"Aku kan mau pindah kerja, dan menuntut pakaian formal, perlu celana, blezer,bla bla.."
"Ia, tapi kan nggak gini-gini juga, genit banget.."
"Agggrrr,,gue dibilang genit...bodo, salah ya gue gunain hasil kerja gue, aihhh,,bener-bener ngerusak moody gue yang lagi berbunga-bunga."
Sepanjang jalan saya manyun kaya kerupuk kesiram aer.
"Bukan apa-apa, aku tau itu duit kamu,tapi kamu jangan boros, prioritaskan yang bener-bener jadi kebutuhan, keinginan itu nomer dua ecek,, ngerti orason..??"

Awalnya saya tidak amat nggak terima, asli gedek. tapi setelah saya pikir-pikir dia ada benarnya. sebentar lagi saya bayar kulia, belum lagi untuk dosen pembimbing, cari-cari refrensi untuk tugas akhir. Hmm..#liat dompet, sisa duit tinggal selembar-lembarnya...

Sebelumnya cebong pernah cerita kisah dia waktu kecil.Ternyata dari kecil dia orang yang nggak neko-neko, nggak minta ini itu dan nggak bawel soal keinginan bla ,,bla...
Dia mengajari saya hidup sederhana, apa adanya dan hidup untuk selalu bersyukur.

katanya PR saya masih banyak, banyak hal yang harus di ubah demi kehidupan yang lebih baik, kini dan nanti,,,*winggg....